Monday, February 15, 2010

Perawatan Kesehatan Bayi | Penyakit kulit Bayi

Penyakit Kulit Bayi

1. Definisi

Penyakit kulit adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan jaringan penutup permukaan tubuh, seperti kulit yang sering terjadi dan bersifat relatif ringan. Meskipun bersifat relatif ringan, apabila tidak ditangani secara serius, maka hal tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan bayi dan anak.

2. Epidemiologi
Penyakit kulit terdapat di seluruh dunia dan dapat menyerang baik laki-laki dan perempuan. Pada beberapa penyakit kulit seperti staphylococcal scalded skin syndrome, laki-laki lebih banyak terserang daripada wanita.

3. Penyebab
Penyebab penyakit kulit, yaitu bakteri (kuman gram positif staphyllococcus, streptococcus β hemolyticus grup A), virus (Varicella Zoster Virus (VZV)), jamur (dematormikosis, kandidosis) dan infestasi oleh parasit.

Selain itu gangguan hormonal, gangguan pigmentasi, kelainan yang didasari alergi-imunologi dan tumor kulit, serta kelainan sistemik yang disertai gejala kulit dapat menyebabkan terjadinya Penyakit kulit tersebut. Penyebabnya bisa juga karena higiene kulit bayi kurang terawat.

4. Patofisiologi
Higiene yang kurang dan menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit mudah masuk ke dalam tubuh. Pada penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan virus, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sedangkan pada penyakit kulit akibat infestasi parasit seperti sarcoptes scabiei yang hidup dirambut dan bertelur disana.

Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Kelainan kulit yang timbul akibat dari garukan gatal akibat sensitisasai terhadap sekret dan ekskret sarcoptes kurang lebih sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dll. Gerukan dapat menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.

Sumber : www.pakarbayi.com

Friday, February 12, 2010

Perawatan Bayi Prematur

Perawatan bayi prematur ternyata tidaklah sesulit yang dibayangkan. Asal tahu langkah-langkahnya, kondisi si mungil akan semakin mantap.

Manusia boleh berencana, tapi Tuhan-lah yang menentukan. Usia kehamilan boleh jadi sudah dihitung cermat. Segala persiapan menyambut si kecil pun sudah dilakukan. Namun belum genap berusia 37 minggu, si jabang bayi sudah lahir karena satu dan lain hal. Kelahiran yang lebih awal dari waktu semestinya tentulah membawa serangkaian efek. Tak heran kalau bayi prematur perlu mendapat perawatan istimewa.

SAMAKAN PERSEPSI

Apa yang dimaksud bayi prematur, menurut dr. Hari Martono, SpA., adalah bayi yang lahir belum cukup bulan.

Berdasarkan kesepakatan WHO, belum cukup bulan ini dibagi lagi menjadi 3, yaitu:

* Kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 37 minggu.
* Sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 34 minggu.
* Amat sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 28 minggu.

Makin pendek usia kehamilan ibu, maka kemungkinan terjadinya komplikasi pada bayi makin besar. Selain penggolongan berdasarkan usia kehamilan, ahli lain menggolongkan bayi prematur berdasarkan berat badan saat lahir. "Bayi-bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2.500 gram, ada yang mengategorikannya sebagai bayi prematur," lanjut dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, Jakarta ini.

BERAGAM MASALAH YANG MUNCUL

Salah satu alasan yang harus dipertimbangkan ibu hamil dalam memilih tempat bersalin adalah kecukupan alat untuk membantu persalinan. "Kalau terlahir prematur, mau tidak mau bayinya pasti dirujuk ke RS yang mempunyai peralatan lengkap," tambahnya. Mengapa harus begitu? Lebih jauh Hari menjelaskan, "Bagaimanapun bayi yang terlahir belum cukup bulan, memiliki kemampuan beradaptasi yang masih sangat rendah dengan dunia luar. Organ-organ tubuhnya pun belum berkembang sempurna."

Seharusnya, di minggu-minggu tersebut si bayi masih berada dalam kandungan dengan segala kenyamanannya, dan bukan malah berjuang keras beradaptasi dengan dunia luar. Sebagai akibatnya, jelas ada serangkaian dampak yang mungkin muncul menyusul kelahiran yang belum waktunya:

* gagal napas (asfiksia)

Belum matangnya organ tubuh, terutama paru-paru, memungkinkan bayi prematur mengalami gagal napas. Untuk mengatasinya, dokter akan melakukan resusitasi (usaha bernapas kembali dengan pernapasan buatan atau pijat dan rangsang jantung).

* gangguan otak

Bila gagal napas dibiarkan saja, bukan tak mungkin akibat yang lebih serius akan dialami bayi prematur. Contohnya kerusakan pada otak yang merupakan organ tubuh yang vital.

* pembuluh darah tidak menutup

Sebelum lahir, ada pembuluh darah yang digunakan bayi untuk bernapas. Pembuluh darah ini seharusnya menutup dengan sendirinya begitu bayi lahir. Namun karena lahir prematur, bisa jadi pembuluh darah tersebut tetap terbuka, sehingga menimbulkan serangkaian masalah.

* saluran cerna belum berfungsi penuh

Saluran cerna yang belum matang juga akan menimbulkan dampak pada bayi prematur. Ditambah lagi refleks isap dan kemampuan menelannya yang belum berfungsi dengan baik. ASI bisa diberikan melalui pipet plastik bila bayi belum kuat mengisap langsung dari ibunya. Setelah lahir, sebaiknya si bayi tidak dipuasakan terlalu lama. Idealnya, sekitar 24-72 jam pertama ia sudah mendapat tambahan nutrisi. Bila perlu, manfaatkan cairan infus.

* kuning

Fungsi hati yang belum maksimal akan menyebabkan hemoglobin menumpuk karena tidak bisa diproses. Akibatnya, bayi menjadi kuning.

* infeksi

Kalau bayi cukup bulan saja berkemungkinan memiliki daya tahan tubuh yang relatif masih rendah, apalagi bayi yang lahir prematur. Salah satu masalah yang mungkin timbul adalah mudahnya ia terkena infeksi.

PERAWATAN DI RUMAH SAKIT

Yang pasti, bayi lahir prematur memerlukan perawatan yang lebih intensif, "Karena dia masih membutuhkan lingkungan yang tidak jauh berbeda dari lingkungannya selama dalam kandungan," kata Hari. Oleh karena itu, di rumah sakit bayi prematur akan mendapatkan perawatan sebagai berikut:

* dimasukkan dalam inkubator

Inkubator berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil. Akibat sistem pengaturan suhu dalam tubuh bayi prematur belum sempurna, maka suhunya bisa naik atau turun secara drastis. Ini tentu bisa membahayakan kondisi kesehatannya. Selain itu, otot-ototnya pun relatif lebih lemah. Sementara cadangan lemaknya juga lebih sedikit dibanding bayi yang lahir cukup bulan.

* pencegahan infeksi

Mudahnya bayi prematur terinfeksi menjadikan hal ini salah satu fokus perawatan selama di RS. Pihak RS akan terus mengontrol dan memastikan jangan sampai terjadi infeksi karena bisa berdampak fatal.

* minum cukup

Bagi bayi, susu adalah sumber nutrisi yang utama. Untuk itulah selama dirawat, pihak RS harus memastikan si bayi mengonsumsi susu sesuai kebutuhan tubuhnya. Selama belum bisa mengisap dengan benar, minum susu dilakukan dengan menggunakan pipet.

* memberikan sentuhan

Selama bayi dibaringkan dalam inkubator bukan berarti hubungan dengan ibunya harus putus. Justru, ibu sangat disarankan untuk terus memberikan sentuhan pada bayinya. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu menurut penelitian menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih cepat daripada jika si bayi jarang disentuh.

* membantu beradaptasi

Bila memang tidak ada komplikasi, perawatan di RS bertujuan membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya. Setelah suhunya stabil dan dipastikan tidak ada infeksi, bayi biasanya sudah boleh dibawa pulang. Namun, ada juga sejumlah RS yang menggunakan patokan berat badan. Misalnya bayi baru boleh pulang kalau beratnya mencapai 2 kg kendati sebenarnya berat badan tidak berbanding lurus dengan kondisi kesehatan bayi secara umum.

5 LANGKAH PERAWATAN DI RUMAH

Setelah kondisinya memungkinkan dan memenuhi persyaratan, tentu saja bayi boleh dibawa pulang. "Tapi untuk bayi prematur, sebaiknya 3 hari setelah dibawa pulang segera kontrol kembali ke dokter untuk memastikan bahwa tidak ada masalah apa pun selama kepulangannya."

Nah, apa saja 5 langkah yang harus dilakukan ketika bayi berada di rumah?

1. Minum susu

Bayi prematur membutuhkan susu berprotein tinggi. Namun dengan kuasa Tuhan, ibu-ibu hamil yang melahirkan bayi prematur dengan sendirinya akan memproduksi ASI yang proteinnya lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Kalaupun si ibu mengalami masalah dengan ASI-nya, ada susu khusus yang memang diperuntukkan bagi bayi prematur. Yang harus diingat, karena kapasitas saluran cernanya masih amat terbatas, maka pemberian susu sebaiknya jangan terlalu banyak. Namun agar kebutuhannya tercukupi, tingkatkan frekuensi pemberiannya.

2. Jaga suhu tubuhnya

Salah satu masalah yang dihadapi bayi prematur adalah suhu tubuh yang belum stabil. Oleh karenanya, orang tua harus mengusahakan supaya lingkungan sekitarnya tidak memicu kenaikan atau penurunan suhu tubuh bayi. Langkah yang bisa ditempuh dengan menempati kamar yang tidak terlalu panas ataupun dingin. Begitu juga saat memandikannya, jaga jangan sampai air yang digunakan untuk memandikannya terlalu panas atau terlalu dingin sehingga bakal mempengaruhi suhu tubuhnya.

3. Pastikan semuanya bersih

Seperti sudah disebutkan di atas, bayi prematur lebih rentan terserang penyakit dan infeksi. Karenanya orang tua harus berhati-hati menjaga keadaan si kecil supaya tetap bersih sekaligus meminimalisir kemungkinan terserang infeksi. Salah satu langkah penting yang disarankan Hari adalah imbauan bagi siapa saja yang akan memegang bayi supaya mencuci tangan terlebih dahulu. Kalau ada anggota keluarga yang sakit pun sebaiknya jauh-jauh saja dari si kecil.

4. BAK dan BAB

BAK dan BAB bayi prematur masih terhitung wajar kalau setelah disusui lalu dikeluarkan dalam bentuk pipis atau pup. Menjadi tidak wajar apabila tanpa diberi susu pun bayi terus BAK atau BAB. Untuk kasus seperti ini tak ada jalan lain kecuali segera membawanya ke dokter.

5. Berikan stimulus yang sesuai

Setelah dipastikan 4 hal di atas tidak ada masalah, orang tua tidak perlu khawatir untuk melakukan aktivitas rutin lainnya. Semisal mengajaknya bermain, menimang, menggendong dan sebagainya. Untuk merangsang indra penglihatannya, tunjukkan perbedaan warna gelap dan terang, gambar-gambar dan mainan berwarna cerah, serta ekspresi wajah ayah dan ibu. "Berikan stimulus yang sesuai dengan usianya," tandas Hari.

YANG HARUS DIWASPADAI

Namun Hari menegaskan mengenai adanya beberapa hal yang tetap harus diwaspadai orang tua sehubungan dengan perawatan bayi prematur. "Yang paling dikhawatirkan terjadinya infeksi," ungkapnya. Berikut beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan:

* perubahan suhu

Perubahan suhu ini bisa tinggi, bisa pula rendah. "Pokoknya, kalau suhunya tidak stabil, segera bawa ke dokter," sarannya. Pasalnya, perubahan suhu merupakan salah satu tanda
terjadinya infeksi pada bayi.

* rintihan

Coba cermati suara tangis si kecil. Bila suara tangisnya menyerupai rintihan, hampir bisa dipastikan ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Rintihan ini bisa menjadi "sinyal" awal terjadinya infeksi.

* refleks isap lemah

Kecurigaan berikutnya bila refleks isapnya menjadi lemah. Orang tua bisa mendeteksi sendiri, biasanya bayi minum susunya seperti apa, sehingga perubahan sedikit saja dapat segera terdeteksi.

SETELAH DUA TAHUN, TAK ADA BEDANYA

Orang tua yang melahirkan bayi prematur tidak perlu cemas. Dengan perawatan yang benar, bayi-bayi prematur dapat menyusul ketertinggalannya dibanding teman-temannya yang lahir cukup bulan. "Ada masa di mana si bayi ini bisa 'mengejar' ketertinggalannya," ungkap Hari. Jadi, jangan heran kalau di usia 2 tahun, orang tidak dapat membedakan mana bayi yang lahir kurang bulan dengan bayi yang lahir cukup bulan. "Kalau pertumbuhannya optimal, tidak bisa dibedakan lagi kok," tandasnya pula.

Sunday, February 7, 2010

Perawatan Tali Pusat Bayi

Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.

Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu, meskipun ada juga yang baru lepas setelah 4 minggu. Umumnya orangtua baru agak takut-takut menangani bayi baru lahirnya, karena keberadaan si umbilical stump ini. Meski penampakannya sedikit ’mengkhawatirkan’, tetapi kenyataannya bayi Anda tidak merasa sakit atau terganggu karenanya.

Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana. Yang penting, pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering. Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat. Selama ini, standar perawatan tali pusat yang diajarkan oleh tenaga medis kepada orangtua baru adalah membersihkan atau membasuh pangkal tali pusat dengan alkohol. Rekomendasi terbaru dari WHO adalah cukup membersihkan pangkal tali pusat dengan menggunakan air dan sabun, lalu dikering anginkan hingga benar-benar kering. Penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas) daripada tali pusat yang dibersihkan dengan alkohol.
Meski demikian, praktek membersihkan tali pusat dengan alkohol juga tidak sepenuhnya dilarang karena bahkan di beberapa negara maju pun masih diterapkan. Pertimbangannya, tali pusat yang dirawat tanpa menggunakan alkohol terkadang mengeluarkan aroma (tetap tidak menyengat). Hal inilah yang membuat orangtua merasa khawatir. Bila orangtua ragu untuk menentukan cara mana yang akan diterapkan, lebih baik diskusikan dengan dokter.

Selama belum tali pusatnya puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat. Alasannya, untuk menjaga tali pusat tetap kering. Jangan khawatir, bayi Anda tetap wangi meskipun hanya dilap saja selama seminggu. Bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal tali pusat, bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, Anda harus sedikit mengangkat (bukan menarik) tali pusat. Tenang saja, bayi Anda tidak akan merasa sakit. Sisa air atau alkohol yang menempel pada tali pusat dapat dikeringkan dengan menggunakan kain kasa steril atau kapas. Setelah itu kering anginkan tali pusat. Anda dapat mengipas dengan tangan atau meniup-niupnya untuk mempercepat pengeringan. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari.

Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa ditutup (mungkin Anda ’ngeri’ melihat penampakannya), tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa. Bila bayi Anda menggunakan popok sekali pakai, pilihlah yang memang khusus untuk bayi baru lahir (yang ada lekukan di bagian depan). Dan jangan kenakan celana atau jump-suit pada bayi Anda. Sampai tali pusatnya puput, kenakan saja popok dan baju atasan. Bila bayi Anda menggunakan popok kain, jangan masukkan baju atasannya ke dalam popok. Intinya adalah membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat mengering dan lepas.

Biarkan tali pusat lepas dengan sendirinya. Jangan memegang-megang atau bahkan menariknya meskipun Anda gemas melihat bagian tali pusat yang ’menggantung’ di perut bayi hanya tinggal selembar benang. Orangtua dapat menghubungi dokter bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu, atau bila terlihat adanya tanda-tanda infeksi, seperti; pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada darah yang keluar terus- menerus, dan/atau bayi demam tanpa sebab yang jelas. Setelah tali pusat, terkadang pusar bayi terlihat menonjol (bodong). Dalam budaya kita ada anjuran untuk menempelkan uang logam (binggel) di atas pusar bayi setelah tali pusatnya puput. Tujuannya agar pusar anak tidak menonjol (bodong). Padahal tanpa diberi pemberat pun (uang logam), lama-lama tonjolan terebut akan menghilang. Dan sesungguhnya, pusar bodong atau tidak lebih dipengaruhi oleh faktor genetik (EG)

Sumber : www.ibudananak.com